Kamis, 19 Agustus 2010

"wanita perkasa tua"

aku berusaha untuk menghapus satu tetes bongkahan es yang mencair dan mengalir di wajah nya...
dengan sepotong tenaga yang masih utuh dari jemari meski terasa berat...
karena.. waktu belum terlalu menguras energi yang ada di tubuh ini...
tidak seperti dia....

usaha ku hanya sebatas itu...
hanya mampu menghapus mata air itu,, tapi tak mampu menjangkau ke sumber air tersebut..
dia .. bukan siapa2 bagi ku...
namun,, harusnya dia adalah segalanya bagi semuanya...

dia... seorang ibu yang kutemukan terdiam ...
disudut dinding bisu dan menggigil... mencoba untuk mengkikis tanah yang telah jadi beton...
dia... seorang ibu yang "sedikit" terabaikan dengan kenikmatan...
ketika pangeran dan ratu kecilnya mulai hilang di tengah awan...
dia mencoba menengadah namun, sinar itu terlalu menyilaukan mata rentanya...
dia tertegun menunduk, berharap tangan2 kecilnya dulu akan menjemputnya,,
yang ternyata imajinasi angan2 pikiran pikunnya...

aku... hanya bisa menghapus sungai yang mengalir kering di sudut penglihatannya...
sembari duduk letih mendengar ia berkata...
"biarkan ku terdiam, jawaban itu akan datang, entah berupa tangan kecilku ...
ataupun mungkin Tangan TUHAN yang menjemput ku"...

aku... hanya bisa melakukan itu..
setengah jiwa ku yang mati... dia genggam ketika raga terbang....

2 komentar:

  1. ya make me cry..T_T
    bentar lagi mama ulang tahun
    mau beliin sesuatu buat mama..

    BalasHapus